Kamis, 30 Juli 2009

LANGKAH BARU (an introspection at the crossroad)

AKU RINDU

Masa-masa itu ………

Duduk diam mengawali hari

- walau lebih sering harus berdiri-

sebelum jam pertama dimulai

AKU RINDU

Saat-saat itu ……….

Menggulung karpet setelah doa pagi

Mengatur kembali meja kursi

Dan dengan tergesa melangkahkan kaki

Lima menit setelah bel masuk berbunyi

AKU RINDU

Jam-jam istirahat itu ………..

Mencatat nama-nama siswa di buku absensi

dan melaporkan kepada Bu Handayani

AKU RINDU

Jam-jam kosong itu ……….

Bolak-balik mencari tugas pengganti

dan mengumpulkan LKS satu kelas yang baru separuh terisi

AKU RINDU

Hari-hari itu ……….

Menonton polah tingkah konyol Mbah Somad

atau melihat Andy serius berdebat,

Mendengarkan dongeng ninabobo anak Pak Camat

atau celotehan Rimba yang lagi kumat

AKU RINDU

Momen-momen itu ………..

Mendengar lelucon garing Dasuki

atau kata-kata Mahen yang beri motivasi,

Melirik yang baru keluar dari pintu IPA 1,

sambil melototin teka-teki Mas Bayu dengan mata sayu

Seandainya …..

Jarum waktu dapat diputar kembali

Aku ingin mengulangi detik-detik itu sekali lagi

Namun ternyata …..

IA membiarkan sang kala terus berlari

Dan aku tidak boleh berhenti

hanya sampai di sini.

(seberang pagar pembatas Adisumarmo, 9 Mei 2006, during the MISSING YEARS)

ANOTHER LESSON OF LOVE

Aku tidak tahu …

apakah suatu cinta layak diperjuangkan?

Aku juga tidak bisa menjawab …

apakah suatu cinta pantas direlakan?

Aku hanya meyakini …

bahwa setiap cinta harus diungkapkan

untuk menyentuh hati seseorang yang kamu cintai

Aku hanya mengerti …

bahwa semua cinta harus direnungkan

untuk mengisi hatimu dengan kedalaman maknanya

dengan demikian kita akan terus belajar

TENTANG CINTA

Selasa, 14 Juli 2009

CINTA PERTAMA

Firasatkah ini?
Entahlah – aku tak tahu pasti –
Bayang-bayang parasmu
Enggan berlalu dari mimpiku

Dirimukah itu?
Atau hanya khayal anganku?
Lekas aku terjaga
Insyafi kenyataan yang ada
Hilangkah itu semua?

Waktu seakan berputar kembali
Anganku terbang semakin tinggi
Hingga akhirnya ku mengerti
Yakinkan asa yang masih menanti
Usai sudah cerita ini
Romansa itu telah kelabu
Indah cerita di masa lalu
Namun hati tak sanggup menipu
Ini rindu masih untukmu

(suatu pagi di Perpusda Karanganyar ... the best is yet to come: "Will you wait for me, girl?")

19 September 2006

MELATIKU

Napas harummu
Enggan berlalu dari hirupanku
Wajah putih mungilmu
Isyaratkan pesona bagi batinku

Oh melatiku pujaan hati
Lambang murni cinta sejati
Dengan kuncup-kuncupmu yang mulai mekar
Iringi resah kian hilang memudar
Asa dan cita pun kembali berpendar
Tulus cintamu kan terus kunanti
Iramai hidupku tuk lebih berarti

(setahun yang mengubah hidupku di NGOYO THONGU)

30 Agustus 2002

SONETA PERTAMA

Siang itu …
Pertama kali melihatmu …
Hatiku berdebar tak menentu
Mataku tak henti trus memandangmu

Wahai gadis berjaket bitu
(begitulah aku memanggilmu)
Senyummu bagai mekarnya puspita
Yang memikat hatiku karena harumnya
Ingin rasanya ku berseru
Meluapkan segala perasaan cinta
Namun ku tak mampu melakukannya

Perjalananku masih panjang
Masa depan menanti di hadapan
Walau wajahmu terus terbayang di angan
Namun ku harus melupakanmu … Sayang

(sepenggal memori saat di 3C Patska untuk FAP di 2A)

29 November 2000